PATI – BBWS dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati turunkan anggaran normalisasi di 32 titik lokasi sungai terutama wilayah juwana dan sekitarnya.
Pasalnya, kemarau yang melanda sekarang membuat para petani merasakan kesusahan mencari air untuk kebutuhan lahan pertaniannya.
Riyoso S.Sos.,MM selaku Plt Kepala DPUTR Pati menyebut, bahwa dampak kekeringan bukan kali pertama ini, tetapi sering terjadi setiap setahun sekali.
Maka untuk itu, kita melakukan pencegahan dan antisipasi untuk kedepan, jika kemarau melanda tidak lagi kesulitan air bersih.
Pesan bagi warga masyarakat, tetap optimis untuk menghadapi dampak kekeringan air dan hal ini, bukan di Kabupaten Pati aja, tetapi ada sebagian diluar wilayah juga mengalami”, kata Riyoso S.Sos.,MMÂ dihadapan awak media, Kamis (14/9/23).

Sudarno selaku Kabid SDA dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati menambahkan, adanya normalisasi ini bisa mengurangi dampak kekeringan di setiap wilayah.
Karena, ada sekitar 32 titik sungai sudah dikerjakan terkait normalisasi. “ia berharap kedepan dampak kemarau melanda tidak kesulitan air bersih, para petani perairannya lancar kembali dan tidak ada kendala.
“Terlihat, kalau sungai di wilayah Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah tidak kurang sekitar seratus (100) titik, makanya normalisasi kita utamakan agar yang dangkal bisa teratasi”, tutur Sudarno.(@Gus Kliwir)
Discussion about this post