JAKARTA I Di balik kerusuhan lapas muara beliti, ada optimisme besar dari Menteri Imipas, Agus Andrianto. Ia menyebut peristiwa itu sebagai “titik tekan” yang menandai dimulainya era pemasyarakatan baru yang modern, transparan dan humanis.
“Kita tidak ingin narapidana keluar dengan dendam. Kita ingin mereka pulang dengan harapan,” ujar Agus Andrianto saat memaparkan rencana jangka panjang kementeriannya.
Menurutnya, sistem pemasyarakatan ke depan harus berorientasi pada pembinaan. Sebab, tujuan hukum adalah memperbaiki, bukan membalas.
Oleh karenanya, program pembinaan, pelatihan kerja, rehabilitasi, hingga reintegrasi sosial menjadi fokus utama.
Sejak November 2024 hingga April 2025, tercatat lebih dari 10 ribu warga binaan telah disaring melalui program screening NAPZA.
Hasilnya, 3.345 membutuhkan rehabilitasi dan sudah mulai mendapatkan layanan medis serta psikologis.
“Kalau kita ingin Indonesia Emas 2045, ya mulai dari pembenahan manusianya sekarang,” lanjut Menteri Imipas dihadapan infoklik.co, Sabtu (10/5/25).
Ia pun menyebut bahwa perubahan besar ini membutuhkan kerja bersama, dari petugas hingga masyarakat luas.
“Kami hanya bagian dari sistem. Masyarakat harus jadi bagian dari solusi,” pungkasnya.(@Gus Kliwir)
Discussion about this post