PATI I Derita warga pesisir Tunggulsari di Kecamatan Tayu kembali memuncak. Tanggul sungai yang jebol akibat luapan air dan abrasi laut, menimbulkan dampak serius.
Ribuan meter jalan rusak, tambak tenggelam, dan pohon mangrove tumbang. Kades Tunggulsari, Setyo Wahyudi menyebut bahwa pihaknya sudah siaga sejak hari pertama.
“Kami lapor tiap hari ke BPBD dan Satpol Airud. Warga pun bergotong-royong menutup tanggul darurat dengan karung pasir,” kata Setyo Wahyudi kepada infodetik.co, Kamis (29/5/25).
Meskipun logistik bantuan sudah datang, BPBD mengirim 136 paket beras dan kerugian material jauh lebih besar.
Terutama di sektor perikanan. “Mayoritas warga di sini petambak nila salin. Panen gagal total. Hitungan awal rugi bisa Rp 1 miliar,” jelasnya
Kerusakan ekologis turut jadi sorotan. Ratusan pohon mangrove tumbang. “Dampaknya besar bagi perlindungan pesisir. Tanpa mangrove, abrasi makin liar.
Tak hanya itu, akses jalan rusak parah. Sekitar 2.300 meter jalur vital ke tambak dan ladang kini tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Kades Tunggulsari, Setyo Wahyudi menambahkan, perlunya intervensi besar dari Pemkab hingga pemerintah pusat.
“Ini bukan masalah lokal semata. Tanggul harus dibangun permanen, jalan diperbaiki dan mangrove direhabilitasi.” ungkapKades Tunggulsari, Setyo Wahyudi dengan nada bijaksana.(@Gus Kliwir)
Discussion about this post