SEMARANG I Dunia jurnalistik kembali tercoreng oleh ulah oknum tidak bertanggung jawab. Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah mengungkap jaringan premanisme yang beroperasi dengan menyamar sebagai wartawan.
Empat pelaku telah diamankan usai tertangkap basah melakukan pemerasan di Tol Boyolali KM 487, Jumat (16/5/2025).
Para pelaku, yang berinisial HMG, AMS, KS, dan IH, diketahui berasal dari Bekasi. Mereka kerap menyasar tokoh masyarakat yang sedang berada di hotel atau tempat umum, lalu mengaku sebagai wartawan dari media nasional.
Dengan gaya meyakinkan dan atribut pers palsu, para pelaku mengintimidasi korban untuk memberikan uang tutup mulut agar informasi pribadi tidak disebarluaskan.
“Korban kami dekati, lalu kami ancam akan publikasikan skandal mereka. Biasanya mereka langsung panik.
Salah satu pelaku saat diperiksa. Modus semacam ini telah mereka lakukan sejak 2020. Dirreskrimum Kombes Pol. Dwi Subagio mengungkapkan bahwa kelompok ini tergabung dalam jaringan besar dengan lebih dari 170 anggota aktif yang tersebar di kota – kota besar.
Mereka menggunakan media fiktif seperti Morality News dan Mata Bidik sebagai kedok operasional.
Barang bukti yang diamankan antara lain mobil Daihatsu Terios hitam, kartu pers palsu, handphone, serta dokumen transaksi keuangan.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan Dewan Pers yang menyatakan media mereka tidak terdaftar,” terang Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol. Artanto dihadapan infodetik.co
Polda Jateng memastikan keempat tersangka akan diproses sesuai hukum yang berlaku dengan sangkaan Pasal 368 KUHP.
Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tidak takut melaporkan, jika mengalami tekanan dari oknum berkedok wartawan.(@Gus Kliwir)
Discussion about this post