PATI I Derita warga Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, makin menjadi. Sejak pertengahan Mei 2025, banjir rob akibat gelombang pasang tinggi terus meluas dan kini merendam seluruh wilayah Desa.
Sebanyak 253 rumah warga terendam, memaksa banyak keluarga mengungsi dan menjalani hidup dalam kondisi darurat.
Kepala Desa Tunggulsari, Setyo Wahyudi kepada infodetik.co mengungkapkan bahwa bencana bermula dari gelombang pasang pada 15 Mei yang menerjang RT 5.
“Awalnya hanya 38 rumah. Tapi karena curah hujan tinggi dan pasang ekstrem, air meluas ke RT 1, RT 2, RT 3, dan RT 4,” ujar Setyo Wahyudi.
Laporan BMKG menyebutkan, puncak gelombang terjadi pada 24 Mei dengan ketinggian mencapai 1,55 meter.
Situasi makin gawat usai hujan lebat mengguyur pada 16 Juni, diikuti siklus pasang tinggi pada 17 Juni.
Tak hanya permukiman, lahan tambak seluas 80 hektare juga ikut terendam. Jalan desa sepanjang 1.200 meter dan jalan pertanian 1.600 meter rusak parah.
Ratusan pohon mangrove, pelindung alami tumbang dihantam abrasi. “Desa kami lumpuh total.
Banyak warga terpaksa mengungsi, sebagian bertahan di rumah, dalam kondisi memprihatinkan,” kata Kades Tunggulsari
Berbagai bantuan mulai berdatangan dari BPBD, RS KSH, Puskesmas Tayu 1, RS Sebening Kasih, hingga donatur perorangan seperti Dedy Gunawan.
Namun kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, obat-obatan, dan perlindungan masih sangat mendesak.
“Kami butuh solusi jangka panjang dari Pemkab Pati dan Pemprov Jateng. Infrastruktur penanggulangan banjir rob harus segera dibangun.(@Gus Kliwir)
Discussion about this post